21.1.09

Cinta Sejati ala Anis Matta dan Scott Peck

Artikel M Anis Matta, "Pekerjaan Orang Kuat", telah banyak dikutip di internet. Mengingat bagusnya isi di dalamnya, aku turut senang atas tersebarnya tausiyah tersebut. Hanya saja, aku agak kecewa ketika mendapati kutipan yang tidak lengkap, sehingga maknanya menjadi menyimpang. Diantaranya, ada kutipan: "Cinta dan perasaan dalam mencintai hanya akan melahirkan para pembual yang menguasai hanya satu keterampilan: menebar janji." Padahal, yang lengkap: "Cinta dan kepribadian adalah dua kata yang tumbuh bersama dan sejajar. Makin kuat kepribadian kita, makin mampu kita mencintai dengan kuat. Mengandalkan perasaan saja dalam mencintai hanya akan melahirkan para pembual yang menguasai hanya satu keterampilan: menebar janji." (Nah, perhatikanlah perbedaannya!)

Sungguhpun demikian, aku tidak hendak memperpanjang masalah tidak lengkapnya kutipan itu. Di sini aku hendak mengajakmu untuk memperhatikan betapa selarasnya tausiyah Anis Matta tersebut (2004) dengan filsafat cintanya M Scott Peck dalam buku The Road Less Traveled (1985). (Anis Matta ialah seorang muslim Indonesia, politisi muda, lebih muda setahun dariku. Sedangkan M Scott Peck itu nonmuslim dari Amerika Serikat, seorang psikiater kawakan.)

Anis Matta menulis:
Cinta adalah kata yang mewakili seperangkat kepribadian yang utuh: gagasan, emosi, dan tindakan. Gagasannya adalah tentang bagaimana membuat orang yang kita cintai tumbuh dan berkembang menjadi lebih baik dan berbahagia karenanya. Ia juga emosi yang peuh kehangatan dan gelora karena seluruh isinya adalah semata-mata keinginan baik. Tapi ia harus mengejawantah dalam tindakan nyata. Sebab gagasan dan emosi tidak merubah apa pun dalam kehidupan kita kecuali setelah ia menjelma jadi aksi.
Scott Peck telah menulis:
Bila kita mencintai seseorang, cinta kita dapat dibuktikan atau diwujudkan hanya dengan cara pengerahan tenaga kita sendiri--yakni dengan kenyataan bahwa demi seseorang tersebut (atau demi diri kita sendiri) kita melakukan suatu langkah ekstra atau berjalan ber-mil-mil. Cinta bukan tanpa usaha. Sebaliknya, cinta itu penuh dengan usaha.
Anis Matta berkata, sebagaimana telah kukutip tadi: "Cinta dan kepribadian adalah dua kata yang tumbuh bersama dan sejajar. Makin kuat kepribadian kita, makin mampu kita mencintai dengan kuat."

Sebelum Anis Matta mengatakan itu, Scott Peck sudah berkata:
Diantara sekian banyak perasaan yang harus didisiplinkan adalah perasaan cinta. Seperti yang telah saya katakan, perasaan ini tidak dengan sendirinya menjadi cinta sejati, tetapi masih berupa perasaan yang berkatian dengan kataksis [yakni pelepasan hal-hal negatif]. Perasaan ini haruslah dihargai dan dikembangkan agar daya kreatif yang dimilikinya dapat dipergunakan dengan baik. Tetapi bila perasaan ini dibiarkan merajalela, hasilnya bukanlah cinta sejati, melainkan kekacauan, sehingga menjadi tidak produktif. Karena cinta sejati meliputi pengembangan diri, tentu saja dibutuhkan tenaga [atau kekuatan] yang besar...
Anis Matta menyatakan:
Mencintai -dengan begitu- adalah pekerjaan yang membutuhkan kemampuan kepribadian. Maka para pecinta sejati selalu mengembangkan kepribadian mereka secara terus menerus. ... Mereka yang ingin menjadi pecinta sejati harus terlebih dahulu membenahi dan mengembangkan kepribadiannya.
Scott Peck pun telah menyatakan:
Sesungguhnya, seperti yang telah dijelaskan, kita tidak akan mampu mencintai orang lain, kecuali jika kita mampu mencintai diri kita sendiri. Demikian juga, kita tidak dapat mengajar anak-anak kita berdisiplin, kecuali kalau kita telah berdisiplin diri. Sebenarnya, kita tidak mungkin mengabaikan perkembangan jiwa kita sendiri demi perkembangan jiwa orang lain. Kita tidak bisa mengabaikan disiplin diri sendiri ketika berdisiplin dalam menaruh perhatian kepada orang lain. Diri kita tidak mungkin menjadi sumber tenaga [untuk mencintai], kecuali jika kita memelihara kekuatan kita sendiri.
Demikianlah pengamatanku terhadap tausiyah Anis Matta dan filsafat cintanya Scott Peck. Selaras, 'kan?

---Artikelku lainnya mengenai cinta sejati ala Scott Peck:
  • Definisi "Cinta Sejati" yang Obyektif << Cinta Romantis


  • Berduaan = Cinta Sejati? « M Shodiq Mustika


  • Jiwa Cantik: Berfilsafat melalui lagu dan karya sastra


  • Fungsi Istri « M Shodiq Mustika


  • Anak kita mirip siapa? « Gaul Gaya Rasul


  • Lima Cara Menanggapi Ocehan Anak « M Shodiq Mustika
  • --> Read more...

    9.12.08

    Blogger Template: Love Contemplation

    Love Contemplation is an alternative version of True Contemplation. It is a free beautiful elegant blogger XML template based on a Douglas Bowman's classic template, i.e. Minima Black. It has 3 columns (and one footer section) that is still minimalist. All of these columns are ready to widgetize. The basic color is grey, but you can easily change most of the colors and fonts through your Blogger dashboard.

    click here to view larger

    The header is flexible. You may use no image. But you can use anything header image you want without any coding. Even you may use any image above your posts section.

    To put the theme image in your blog, copy the URL:

    http://i471.photobucket.com/albums/rr77/muhshodiq/TrueLovebyHulalulatallulahoop460x30.jpg

    and paste it using the Layout > Page Elements > Picture Edit tab (above your posts section). Alternatively, you may use your own image for the theme. The image width has to be 460 pixels (with any height).

    Last but not least, the minimalist "Read more..." expandable posts link keeping the representative picture is available to shorten posts.

    To view this template in use, click here. To download the template (zip file) fully, click here.

    Similar Templates:

    --> Read more...

    About This Blog

    Alhamdulillah. Aku merasa senang kau datang berkunjung ke sini. Di sini, kita berupaya merenung-renung, mendalam-dalam, dan menyelam-nyelam untuk mencari makna cinta sejati.

    Konon, cinta itu misterius. Kata orang, makna cinta itu amat luas. Begitu misterius dan luas maknanya, sampai-sampai kita tak mampu mendefinisikannya. Namun bagaimanapun, kita dapat berikhtiar menjadikan cinta kita bermakna dan lebih bermakna, bukan?

    Bermakna bagi siapa? Yach, bagi segala yang kita anggap penting.
    Siapa yang penting? Kita masing-masing berhak melakukan penilaian. Bisa saja yang kita anggap penting itu: Tuhan, alam semesta, orangtua, masyarakat, kekasih, atau bahkan diri kita sendiri.

    Bagaimana menurut dirimu?

    --> Read more...

     

      © 2009 Love Contemplation

    Love Contemplation Blogger Template by M Shodiq Mustika